Saturday, September 1, 2012

Situs untuk cari subtitle film

http://www.opensubtitles.org/id



Mission Impossible 4 : Ghost Protocol (2011) - Free Download

 
[FORMAT]:…………………..[ Matroska
[GENRE]:……………………[ Action | Adventure | Thriller
[FILE SIZE]:………………..[ 450 MB



Mediafire Download Link
http://www.mediafire.com/?ymrc5yi8dl7zecx
http://www.mediafire.com/?972wsy0sds16z8z
http://www.mediafire.com/?i20tht9tvzclv9q
indowebster Download Link
Download Mission Impossible 4

Untuk Menyambung File klik link dibawah ini
Lanjutan

Untuk cari STBTITLE Film klik link dibawah ini
Cari Subtitle
Download Subtitle Indonesia Mission Imposible 4 : Ghost Protocol

Sumber : GAMBUSES: Mission Impossible 4 : Ghost Protocol (2011) - Free Download Film http://gambuses.blogspot.com/2012/01/mission-impossible-4-ghost-protocol.html#ixzz25I0xf5vy

10 Tim sepak bola terbaik sepanjang masa

10.Juventus Era Lippi (1994-2003)

Marcello Lippi mengambil alih posisi manajer Juventus pada awal musim 1994-95. Ia lantas mengantarkan Juventus memenangi Seri-A untuk pertama kalinya sejak pertengahan 1980-an di musim 1994-95. Pemain bintang yang ia asuh saat itu adalah Ciro Ferrara, Roberto Baggio, Gianluca Vialli dan pemain muda berbakat bernama Alessandro Del Piero. Lippi memimpin Juventus untuk memenangi Liga Champions Eropa pada musim itu juga, dengan mengalahkan Ajax Amsterdam melalui adu penalti, setelah skor imbang 1-1 pada babak normal, dimana Fabrizio Ravanelli menyumbangkan satu gol untuk Juve.
Sesaat setelah bangkit kembali, para pemain Juventus yang biasa-biasa saja saat itu secara mengagumkan bisa mengembangkan diri mereka menjadi pemain-pemain bintang. Mereka adalah Zinedine Zidane, Filippo Inzaghi dan Edgar Davids. Juve kembali memenangi Seri-A musim 1996–97 dan 1997–98, termasuk juga Piala Super Eropa 1996dan Piala Interkontinental 1996. Juventus juga mencapai final Liga Champions di musim 1997 dan 1998, tetapi mereka kalah oleh Borussia Dortmund (Jerman) dan Real Madrid (Spanyol). 
Setelah dua musim absen karena dikontrak oleh Inter Milan (dan gagal), Marcello Lippi kembali ke Juventus di awal 2001. Pria penyuka cerutu ini lantas membawa beberapa pemain biasa, yang kembali ia berhasil sulap menjadi pemain hebat, di antaranya Gianluigi Buffon, David Trézéguet, Pavel Nedvěd dan Lilian Thuram, dimana para pemain tersebut membantu Juve kembali memenangi dua gelar Seri-A di musim 2001-02 dan 2002-03. Juve juga berhasil maju kembali ke final Liga Champions, sayangnya mereka kalah oleh sesama tim Italia lain, AC Milan. Tahun berikutnya, Lippi diangkat menjadi manajer timnas Italia setelah bersaing ketat dengan Fabio Capello, dan mengakhiri eranya sebagai pelatih terbaik Juventus di era 1990-an dan awal 2000-an

9.Benfica era Eusebio (1960-1970)



Benfica adalah tim pertama untuk memecahkan dominasi  Real Madrid di awal Piala Champions Eropa . Setelah memenangkan dua Piala Champion berturut-turut melawan FC Barcelona (1961) dan Real Madrid (1962). Itu adalah kali terakhir Benfica memenangkan kompetisi internasional. 
Selama dekade ini, Benfica  mencapai final Piala Champions Eropa tiga kali, tetapi mereka gagal meraihnya, setelah kalah melawan Milan (1963), Internazionale (1965), dan Manchester United (1968). 
Pada tahun 1968, Benfica dianggap sebagai tim terbaik Eropa oleh Perancis Sepakbola , meskipun kekalahannya di Piala Champions. Banyak keberhasilan di tahun 1960-an dicapai berkat bintang mereka Eusebio. Bahkan, tahun 1960-an adalah periode terbaik sejarah Benfica, di mana klub memenangkan delapan  Kejuaraan (1960, '61, '63, '64, '65, '67, '68, dan '69), tiga Portugal Piala (1961, '64, dan '69), dan dua Piala Champions Eropa (1961 dan '62).

8.Juventus Era Trappatoni (1981-1993)


Era tangan dingin Trapattoni benar-benar membuat Seri-A porak poranda di 1980-an. Juve sangat perkasa di era tersebut, dengan gelar Seri-A empat kali di era tersebut. Setelah 6 pemainnya ikut andil dalam timnas Italia yang menjuarai Piala Dunia 1982 dengan Paolo Rossi sebagai salah satu pemain Juve kemudian terpilih menjadi Pemain Terbaik Eropa pada 1982, sesaat setelah berlangsungnya Piala Dunia di tahun tersebut ditambah dengan kedatangan bintang Prancis Michel Platini, Juventus kembali difavoritkan di musim 1982-83. Namun Juventus yang juga disibukkan dengan jadwal kejuaraan Eropa memulai kompetisi dengan lambat. Hal itu ditunjukkan dengan menelan kekalahan dari Sampdoria di pertandingan pembuka musim serta menang dengan tidak meyakinkan atas Fiorentina dan Torino. Sementara di Eropa, mereka berhasil menyingkirkan Hvidovre (Denmark) dan Standard Liege (Belgia) di penyisihan. Akan tetapi, Juventus kembali ke trek juara di musim dingin bersamaan keberhasilan mereka menembus perempat final Liga Champions. Selanjutnya, kemenangan atas Roma melalui 2 gol dari Platini dan Brio membuat jarak keduanya berselisih 3 poin dengan Roma di posisi puncak. Namun, karena konsentrasi Juve terpecah antara Serie A dan Liga Champions akhirnya tidak berhasil mengejar AS Roma yang menjadi juara. Juventus seharusnya bisa menumpahkan kekecewaannya di Liga saat mereka bertemu Hamburg di final Liga Champions tapi hal itu tidak terjadi. Berada di posisi kedua di kompetisi domestic dan Eropa, Juventus akhirnya berhasil merebut gelar penghibur saat menjuarai Piala Italia dan Piala Interkontinental.
Musim panas 1983, Juve kehilangan dua pilar inti mereka. Dino Zoff gantung sepatu di usia 41 tahun sedangkan Bettega beralih ke Kanada untuk mengakhiri karirnya di sana. Juve lantas merekrut kiper baru dari Avellino: Stefano Tacconi dan Beniamino Vinola dari klub yang sama. Sementara Nico Penzo menjadi pendampong Rossi di lini depan. Juve pada saat itu berkonsentrasi penuh di dua kompetisi, Liga dan Piala Winner. Hasilnya, melalui penampilan yang konsisten sepanjang musim, Juve merengkuh gelar liga satu minggu sebelum kompetisi usai. Dan gelar ini ditambah gelar lainnya di Piala Winner saat mereka mengalahkan Porto 2-1 di Basel pada 16 Mei 1984. Dua gelar ini sangat bersejarah dan merupakan prestasi bagi kapten klub Scirea dan kawan-kawan.
Setelah era keemasan Rossi usai, Michel Platini kemudian secara mengejutkan berhasil menjadi pemain terbaik Eropa tiga kali berturut-turut; 1983, 1984 dan 1985, dimana sampai saat ini belum ada pemain yang bisa menyamai dirinya. Juventus menjadi satu-satunya klub yang mampu mengantarkan pemainnya menjadi pemain terbaik Eropa sebanyak empat tahun berurutan.Platini juga menjadi bintang saat Juve berhasil menjadi juara Liga Champions Eropa pada 1985 dengan sumbangan satu gol semata wayangnya. Tragisnya, final melawan Liverpool FC dari Inggris tersebut yang berlangsung di Stadion Heysel Belgia, harus dibayar mahal dengan kematian 39 tifoso Juventus akibat terlibat kerusuhan dengan para hooligans dari Liverpool. Sebagai hukuman, tim-tim Inggris dilarang mengikuti semua kejuaraan Eropa selama lima tahun.Juventus kemudian merebut scudetto terakhir mereka di era 1980-an pada musim 1985-86, yang juga menjadi tahun terakhir Trappatoni di Juventus. Memasuki akhir 1980-an, Juve gagal menunjukkan performa terbaiknya, mereka harus mengakui keunggulan Napoli dengan bintang Diego Maradona, dan kebangkitan dua tim kota Milan, AC Milan dan Inter Milan.Pada 1990, Juve pindah kandang ke Stadio delle Alpi, yang dibangun untuk persiapan Piala Dunia 1990.
  

7.Inter Milan Era Hererra (1960-1968)



,/span>
Setelah masa perang, Inter memenangi gelar Seri A lagi pada tahun 1953 dan yang ketujuh di tahun 1954. Setelah memenangi beberapa trofi ini, Inter memasuki masa keemasan mereka yang disebut La Grande Inter. Selama masa keemasan mereka, dibawah asuhan Pelatih Helenio Herrera, Inter memenangkan tiga trofi di tahun 1963, 1965, dan 1966. Pada waktu ini, Inter juga terkenal dengan kemenangan Piala Eropa dua kali berturut-turut. Di tahun 1963, Inter memenangkan trofi Piala Eropa mereka setelah mengalahkan klub terkenal Real Madrid. Musim selanjutnya, bermain di kandang mereka sendiri, Inter memenangkan trofi Piala Eropa untuk kedua kalinya setelah mengalahkan klub dari Portugal, Benfica.

  
6.liverpool era Bob Paisley (1974-1983)




Kejayaan Liverpool bersama Bill Shankly dilanjutkan Bob Paisley yang pada saat itu berusia 55 tahun. Dia menjabat sebagai manajer Liverpool FC dari tahun 1974 sampai 1983 dan hanya pada awal tahun Bob Paisley tidak dapat memberikan gelar untuk Liverpool FC. Selama 9 tahun Bob Paisley menjabat sebagai manajer Liverpool FC, beliau memberikan total 21 tropi, termasuk 3 Piala Champion, 1 Piala UEFA, 6 juara Liga Inggris dan 3 Piala Liga secara berturut-turut. Dengan semua gelar itu tidak salah bila Bob Paisley menjadi manajer tersukses yang pernah menangani klub Inggris. Tidak hanya sukses memberikan gelar untuk Liverpool FC, tetapi Bob Paisley juga sukses dalam melakukan regenerasi di tubuh Liverpool FC dengan tampilnya para bintang muda seperti: Graeme Souness, Alan Hansen, Kenny Dalglish dan Ian Rush. Walaupun Bob Paisley akan mewariskan sebuah skuat muda yang sangat hebat dan berbakat, tetapi dengan semua torehan gelar itu akan menjadi sangat berat buat siapapun penerusnya.
Sebagai penerus Bob Paisley yang pensiun di tahun 1983, Joe Fagan yang pada saat itu berusia 62 tahun, berhasil mempersembahkan treble buat Liverpool yaitu juara Liga, juara Piala Liga dan juara Piala Champion. Raihan ini menjadikan Liverpool FC sebagai klub sepakbola Inggris yang berhasil meraih 3 gelar juara sekaligus dalam 1 musim kompetisi. Sayangnya, catatan keemasan itu sedikit ternoda oleh insiden di stadion Heysel. Insiden yang terjadi sebelum pertandingan final Piala Champion antara Liverpool FC dan Juventus ini menewaskan 39 orang, sebagian besar adalah pendukung Juventus. Insiden ini mengakibatkan pelarangan bagi semua klub sepakbola Inggris untuk berkompetisi di Eropa selama 5 tahun. Dan Liverpool FC dilarang mengikuti semua kompetisi Eropa selama 10 tahun yang akhirnya dikurangi menjadi 6 tahun. Selain itu, 14 Liverpudlian didakwa bersalah atas peristiwa yang dikenal dengan Tragedi Heysel. Setelah peristiwa mengerikan itu, Joe Fagan memutuskan untuk pensiun dan memberikan tongkat manajerial selanjutnya kepada Kenny Dalglish yang ditunjuk sebagai player-manager. Joe Fagan menyerahkan tugas manajerial Liverpool FC kepada Kenny Dalglish yang pada saat itu sudah menjadi pemain hebat tetapi masih harus membuktikan kapabilitas sebagai seorang manajer.
Pada masa kepemimpinan Kenny Dalglish, Liverpool FC dibawa menjadi juara Liga Inggris sebanyak 3 kali dan juara Piala FA sebanyak 2 kali, termasuk gelar ganda juara Liga Inggris dan juara Piala FA pada musim kompetisi 1985/86. Bila tidak terkena sangsi dari UEFA, bisa dipastikan Liverpool FC menjadi penantang serius untuk merebut Piala Champion pada saat itu. Kesuksesan Liverpool FC di masa kepemimpinan Kenny Dalglish kembali dibayangi kejadian mengerikan lainnya yaitu Tragedi Hillsborough. Pada pertandingan semi-final Piala FA melawan Nottingham Forrest tanggal 15 April 1989, ratusan penonton dari luar stadion memaksa masuk ke dalam stadion yang mengakibatkan Liverpudlian yang berada di tribun terjepit pagar pembatas stadion. Hal ini mengakibatkan 94 Liverpudlian meninggal di tempat kejadian, 1 Liverpudlian meninggal 4 hari kemudian di rumah sakit dan 1 Liverpudlian lainnya meninggal dunia setelah koma selama 4 tahun. Akibat Tragedi Hillsborough ini pemerintah Inggris melakukan penelitian kembali mengenai faktor keamanan stadion sepakbola di negaranya. Dikenal dengan sebutan Taylor Report, menyebutkan bahwa penyebab dari Tragedi Hillsborough ini adalah faktor penonton yang melebihi kapasitas stadion karena kurangnya antisipasi dari pihak keamanan. Akhirnya pemerintah Inggris mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan setiap klub divisi I Inggris untuk meniadakan tribun berdiri. Setelah menjadi saksi hidup dari tragedi mengerikan Heysel dan Hillsborough, 'King' Kenny Dalglish tidak pernah bisa lepas dari trauma yang menghinggapi dirinya. Akhirnya pada tanggal 22 Februari 1990 beliau mengumumkan pengunduran dirinya sebagai manajer Liverpool FC. Pengumuman yang sangat mengejutkan dunia sepakbola pada saat itu, karena Liverpool FC sedang bersaing ketat dengan Arsenal dalam perebutan gelar Liga Inggris. Alasan yang disebutkan oleh Kenny Dalglish pada saat itu adalah tidak bisa lagi menghadapi tekanan dalam menahkodai Liverpool FC. Selama beberapa minggu Liverpool FC ditangani oleh pelatih tim utama Ronnie Moran sebelum akhirnya Liverpool FC menunjuk Graeme Souness sebagai manajer berikutnya. 'King' Kenny Dalglish kemudian dikenang sebagai legenda terhebat Liverpool FC karena sangat sukses baik sebagai pemain maupun manajer.


10 Pertandingan terbaik Timnas Indonesia


Inilah 10 penampilan terbaik Skuad Garuda di ajang Internasional

1. Piala Dunia 1938, 2. Olimpiade 1956, 3. Asian Games 1958, 4. SEA Games 1987, 5. SEA Games 1991, 6. Piala Asia 1996, 7. Piala Asia 2004, 8. Piala Tiger 2004, 9. Piala Asia 2007, 10. Piala Kemerdekaan 2008: Selengkapnya tentang pertandingan tersebut baca dibawah ini:
1. Piala Dunia 1938
Meski pada piala dunia di Prancis ini bukan diwakili timnas sepakbola Indonesia, karena masih di bawah jajahan Hindia Belanda. Tapi Indonesia tetap bangga karena para pemain NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie), tim yang berangkat dengan bendera Hindia Belanda kebanyakan adalah orang pribumi. Semakin menggembirakan karena penampilan NIVU mencatat sejarah sebagai tim sepakbola Asia pertama yang tampil di piala dunia.


2. Olimpiade 1956

Di ajang yang diselenggarakan di Melbourne Australia, timnas sepakbola Indonesia memang gagal meraih tropi juara. Tapi tim besutan pelatih Toni Pogacknik (Yugoslavia) berhasil membuat sensasi dengan menahan imbang tanpa gol raksasa sepakbola dunia saat itu, Uni Soviet.



3. Asian Games 1958

Masih dilatih Toni Pogacknik, pada ajang yang digelar di Tokyo ini timnas berhasil meraih medali perunggu. Cukup berkesan dan sulit terlupakan karena merupakan medali pertama timnas sepakbola Indonesia di ajang resmi turnamen Internasional.



4. SEA Games 1987

Bertempat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, timnas sepakbola Indonesia untuk pertama kalinya sukses menjadi juara SEA Games. Adalah Ribut Waidi yang berhasil menyarangkan satu gol ke gawang Malaysia di partai final yang berlangsung seru dan menegangkan.



5. SEA Games 1991

Untuk kedua kalinya timnas sepakbola Indonesia berhasil meraih medali emas pada ajang bergengsi antar negara Asia Tenggara yang berlangsung di Manila, Filipina. Di babak pamungkas, Indonesia mengalahkan Thailand 4-3 melalui drama adu penalti.


10 Pencapaian Indonesia di level Internasional

tar 50 Buatan PT PAL Indonesia merupkan salah satu kapal terbaik di dunia


Kapal Star 50 memiliki Panjang 189.840m & lebar 30.50m merupakan slah satu kapal terbaik di dunia untuk kelas 50.000 ton dan sepenuhnya hasil rancang bangun putra-putri Indonesia. Menggunakan kandungan lokal 35 % - 45 % dengan bahan-bahan berkualitas tinggi. Azurite Onvest Ltd, British Virgin ILand, Singapura adalah salah satu yg memesan kapal jenis ini setelah Hongkong (4 unit), Jerman (2 unit), Turki (2 unit).


Toyota Kijang Innova, Mobil terpopuler di Uni Emirat Arab. Sepenuhnya diproduksi di Indonesia


Uni Emirat Arab, siapa sangka kalo di Negara yg banyak mendatangkan mobil-mobil mewah dunia itu, Toyota Innova justru merupakan mobil terpopuler di sana. Hebatnya ternyata tidak ada tempat di dunia yg memproduksi mobil ini selain di Indonesia. Berbagai perusahaan otomotif jepang diam-diam telah menempatkan Indonesia sebagai basis produksi untuk pasar Luar negri yg tentu melibatkan banyak insinyur dan tenaga ahli Indonesia.


Airbridge (tangga belalai menuju pintu pesawat) yang terkenal di bandara dunia pertamakali dibuat oleh PT Bukaka Teknik Utama, Indonesia


Wajib agan ketahui kalo Aircraft Passenger Boarding Bridge (Airbridge) pertama kalo diciptakan oleh perusahaan industri di Indonesia yaitu PT Bukaka Teknik Utama. Perusaan ini bergerak di pembuatan Airbridge. Pada awalnya perusahaan ini berbentuk sebuah bengkel kecil diatas lahan seluas 3.000 M2 dengan luas bangunan 1.000 M2 dengan peralatan sederhana seperti 4 buah mesin las, sebuah mesin bubut, sebuah genset 65 KVA dan beberapa peralatan lainya.

Knalpot Mercedes Benz adalah buatan Indonesia (industrinya berada di Purbalingga)


Industri knalpot mobil yg berada di Purbalingga, di percaya menjadi pemasok produsen Mercedes Benz karena dinilai punya kualitas baik. Perusahaan mewah asal Jerman tersebut memesan sebanyak 1.000 unit knalpot. Pemesanan ini sudah berjalan sejak tahun 2004. setiap knalpot terdiri dari 2 bagian. Harga perunit sebesar Rp 2 juta. Terakhir pihak Mercy sudah memesan lagi knalpot sebanyak 1.000 unit mobil seri terbarunya.


Seragam Serdadu NATO diproduksi oleh PT Sritex, Solo, Jawa Tengah


Agan tau gak kalo seragam militer North Atlantic Treaty Organization (NATO) yg dipakai ratusan anggota militer baik Eropa, Amerika dan Asia menggunakan seragam buatan pabrik yang berlokasi di Skoharjo. Produk Sritex telah diakui memenuhi standar NATO sehingga dipercaya memproduksi seragam militer anggota NATO. Perusahaan ini juga melayani pembuatan seragam militer untuk 25 negara (Indonesia, Australia, Brunei, Kamboja, Siprus, Inggris, Jerman, Kuwait, Lebanon, Nepal, Oman, Qatar, Swis dll)

Gamelan Menjadi Kurikulum Sekolah Di New Zealand, Singapura, Jepang dan Amerika Serikat


Gamelan ternyata telah menjadi salah satu kurikulum tetap di New Zealand School of Music (NZSM) dengan kode mata kuliah PERF250 – special Indonesian Gamelan. Pada th 2011 jumlah mahasiswa mencapai 23 orang melebihi batas maksimal yaitu 18 orang. Di Singapura Gamelan dijadikan sebagai mata pelajaran wajib di sekolah dasar. Sementara di Amerika Gamelan Jawa sudah terkenal di berbagai Universitas unggulan, seperti di Berkley, San Jose University, Lewis and Clark College, Michigan dll.di jepang gamelan juga udah jadi media ajar di berbagai universitas.

Brand Internasional Gucci & Christian Dior menggunakan bahan baku kain tenun asli Indonesia


Brand Internasional Gucci & Christian Dior menganggap tenun Indonesia sangat berharga karna handmade (buatan tangan). Itulah yang membuat brand internasional seperti mereka mau bekerja sama dengan pengerajin Indonesia dan menjadi kebanggaan melihat kain asli Indonesia tampil di runway designer internationalmulai dari Milan, Paris dan London

Tas Bagteria buatan Indonesia terpampang di berbagai Etalasae mall kelas atas di 32 negara


Tas merk Bagteria merupakan hasil karya Ibu Nancy Go, seorang wanita Indonesia keturunan Brazil. Dengan Modal Rp 300 juta pada bulan mei 2000 ia membuat workshop pembuatan tas yang letaknya di Jakarta Barat. Saat ini merek Bagteria di Eropa dan Amerika sudah setaraf dengan Louis Vuitton, Chanel, atau Cristian Lacroix. Artis luar yg memakai tas ini antara lain Paris Hilton, Zara Philips (cucu ratu Elizabeth II), Emma Thomson dll.

Kimilsungia, Bunga nasional Korea Utara Berasal dari Indonesia


Nama bunga ini di beri nama oleh presiden Soekarno ketika memberikan hadiah bunga ke pada Kim Il Sung yg berulang tahun dan melakukan kunjungan ke Indonesia, Bung Karno berinisiatif memberi nama pada bunga anggrek tersebut kemudian munculah nama “Kimilsungia” yang merupakan gabungan nama Kim Il Sung dan Indonesia. Sejak saat itu bunga uni dijadikan sbgai bunga masional KORUT.

Batik Indonesia Mendunia


Batik sudah ada sejak kerajaan jaman dulu di Indonesia , dimana dulu batik merupakan kesenian/kerajinan kebudayaan keluarga kerajaan, terutama di pulau jawa. Selain itu seorang Desainer batik Nusjirwan Tirtaamidjaja (Iwan Tirta) karya-karya batiknya disukai dan dipakai oleh beberapa kepala Negara seperti Ratu Elozabeth II, Ratu Sophie dari Spanyol, Ratu Juliana dari Belanda bahkan Bill Clinton



http://www.kaskus.us/showthread.php?t=13291541

Cara menggunakan Game Booster 3.1

Bagi kalian yang belum tau cara menggunakan Game Boost, aku kasih tau caranya

1. Klik tab Tools pada deretan paling atas, lalu pilih Tweaks



2.  Klik Optimize, untuk mengoptimalkan kinerja komputer, jika sudah restart komputer dulu, biar setingan berfungsi dengan baik.