Tapi Kamu pada tau gak ?
sebelum2nya banyak di bahkan lebih dahsyat dari letusan merapi ini. berikut Aku tampilin 10 letusan gunung paling mematikan sepanjang masa
1.Gunung Tambora (1815):
Gunung Tambora (atau Tomboro) adalah sebuah stratovolcano aktif yang terletak di pulau Sumbawa, Indonesia.
Aktivitas
vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun
1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity
Index.[3] Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau
Taupo pada tahun 181.[4] Letusan gunung ini terdengar hingga pulau
Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan,
Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian
hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya
terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut.[4] Bahkan
beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi
angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu
tinggi.[5] Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan
iklim dunia. Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun
tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan
Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat
perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian
ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk
pada abad ke-19.[4]
Selama
penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan
yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada endapan
piroklastik.[6] Artifak-artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama
ketika terjadi letusan di tahun 1815. Karena ciri-ciri yang serupa
inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari timur.
2.Gunung Krakatau (1883):
Krakatau adalah kepulauan
vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa
dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi
di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada
tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan
tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai
sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di
kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar sampai di Alice
Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer.
Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan
di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.
Pada
hari Senin, 27 Agustus 1883, tepat jam 10.20, meledaklah gunung itu.
Menurut Simon Winchester, ahli geologi lulusan Universitas Oxford
Inggris yang juga penulis National Geographic mengatakan bahwa ledakan
itu adalah yang paling besar, suara paling keras dan peristiwa vulkanik
yang paling meluluhlantakkan dalam sejarah manusia modern. Suara
letusannya terdengar sampai 4.600 km dari pusat letusan dan bahkan dapat
didengar oleh 1/8 penduduk bumi saat itu.
Menurut
para peneliti di University of North Dakota, ledakan Krakatau bersama
ledakan Tambora (1815) mencatatkan nilai Volcanic Explosivity Index
(VEI) terbesar dalam sejarah modern. The Guiness Book of Records
mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan yang paling hebat yang terekam
dalam sejarah.
Ledakan Krakatau
telah melemparkan batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volume 18
kilometer kubik. Semburan debu vulkanisnya mencavai 80 km. Benda-benda
keras yang berhamburan ke udara itu jatuh di dataran pulau Jawa dan
Sumatera bahkan sampai ke Sri Lanka, India, Pakistan, Australia dan
Selandia Baru.
Letusan itu
menghancurkan Gunung Danan, Gunung Perbuwatan serta sebagian Gunung
Rakata dimana setengah kerucutnya hilang, membuat cekungan selebar 7 km
dan sedalam 250 meter. Gelombang laut naik setinggi 40 meter
menghancurkan desa-desa dan apa saja yang berada di pesisir pantai.
Tsunami ini timbul bukan hanya karena letusan tetapi juga longsoran
bawah laut.
Tercatat jumlah korban
yang tewas mencapai 36.417 orang berasal dari 295 kampung kawasan
pantai mulai dari Merak (Serang) hingga Cilamaya di Karawang, pantai
barat Banten hingga Tanjung Layar di Pulau Panaitan (Ujung Kulon serta
Sumatera Bagian selatan. Di Ujungkulon, air bah masuk sampai 15 km ke
arah barat. Keesokan harinya sampai beberapa hari kemudian, penduduk
Jakarta dan Lampung pedalaman tidak lagi melihat matahari. Gelombang
Tsunami yang ditimbulkan bahkan merambat hingga ke pantai Hawaii, pantai
barat Amerika Tengah dan Semenanjung Arab yang jauhnya 7 ribu
kilometer.
3. Gunung Pelee (1902):
Lokasi gunung ini adalah di
sebelah utara Martinique, Perancis. Letusannya terjadi mulai tanggal 25
April hingga 3 Mei 1902. aktivitas vulkanik yang terjadi dalam jangka
waktu tersebut menyebabkan kerusakan parah di kota Saint Pierre, menutup
jalanan kota dengan abu vulkanik serta menewaskan 30.000 jiwa.
Dikabarkan, hanya 2 orang dari penduduk kota yang secara ajaib selamat
dari bencana itu.
4. Gunung Ruiz (1985):
Gunung ini berlokasi di Caldas,
Colombia. Telah aktif selama ribuan tahun, gunung ini belum pernah
meletus sehebat pada tahun 1985. Letusan pada tahun tersebut sangat
dahsyat sehingga menelan 25.000 korban jiwa. Letusan itu juga sekaligus
sangat mengejutkan sebab sebelumnya gunung itu telah "rehat" selama 150
tahun.
5. Gunung Unzen (1792):
Unzen terletak di kota Shimabara,
Pulau Kyushu, Jepang. Beberapa letusan gunung ini pernah tercatat,
seperti letusan terakhirnya pada tahun 1991. Letusan terdahsyat terjadi
pada tahun 1972 yang mengeluarkan lava dari salah satu puncaknya yang
disebut puncak Fugendake. Letusannya juga mengakibatkan gempa dan
tsunami. Sebanyak 14.300 orang tewas dalam bencana itu.
6. Gunung Laki (1783):
Gunung ini terletak di Islandia.
Letusan terbesarnya terjadi pada tanggal 8 Juni 1783. Sejumlah 14
kilometer kubik lava dikeluarkan oleh gunung tersebut dan membanjiri
wilayah sekitarnya. Desa, ternak dan warga yang tinggal di sekitar
gunung tersebut menjadi korban. Jumlah korban meninggal dunia mencapai
9350 orang.
7. Gunung Kelud (1919):
Gunung Kelud 1901
Gunung Kelud 1919
Sejak abad ke-15, Gunung Kelut
telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada
tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa.[1] Sebuah sistem
untuk mengalihkan aliran lahar telah dibuat secara ekstensif pada tahun
1926 dan masih berfungsi hingga kini setelah letusan pada tahun 1919
memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin menyapu
pemukiman penduduk.
Pada abad
ke-20, Gunung Kelut tercatat meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei[2]),
1951, 1966, dan 1990. Tahun 2007 gunung ini kembali meningkat
aktivitasnya. Pola ini membawa para ahli gunung api pada siklus 15
tahunan bagi letusan gunung ini.
sebelah timur pusat Kota Kediri.
Kelud merupakan salah satu gunung
teraktif di Jawa Timur. Gunung ini telah beberapa kali meletus di abad
20, di antaranya tahun 1951, 1966 dan 1990.
Letusan
yang terhebat terjadi pada tahun 1919. Sebanyak 5110 orang terenggut
nyawanya dalam bencana tersebut. Terakhir, gunung ini meletus pada tahun
2007 namun pemerintah berhasil mengevakuasi warga untuk mengungsi
menghindari bencana. Letusan juga tidak terlalu besar.
8. Gunung Galunggung (1822):
Gunung Galunggung tercatat pernah
meletus pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui
pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur.
Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan
kadang muncul kolom asap dari dalam kawah. Kemudian pada tanggal 8
Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang
sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak
ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan
4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah
timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung.
Letusan Galunggung 1982, disertai petir
9. Gunung Vesuvius (1631) dan Gunung Vesuvius (79 AD):
Gunung ini terletak kawasan dekat
pesisir Naples, Italia. Salah satu gunung berapi teraktif di Italia ini
memberikan dua pemandangan yang kontradiktif, kekaguman akan keindahan
lansekapnya sekaligus duka akibat letusannya yang mematikan ribuan jiwa.
Letusannya terbesarnya menelan 3500 korban jiwa dan merusak desa-desa
di sekitarnya.
Letusan terbesar
Vesuvius ini terjadi pada tanggal 24 agustus 79 AD. Sebanyak 3360 jiwa
tewas dalam bencana tersebut. Letusannya diperkirakan berlangsung selama
19 jam dengan volume debu vulkanik yang mencapai 1 kubik mil. Letusan
ini juga mengubur dua kota di Italia, Herculaneum dan Pompeii. Sejumlah
1150 tengkorak korban letusan gunung itu ditemukan lewat proses
ekskavasi baru-baru ini.
10. Gunung Helens
Gunung Helens sebelum meletus
sempat menunjukan aktivitas vulkanis. Saat itu, para ahli memperkirakan
gunung tersebut tidak akan meletus mengingat selama 120 tahun gunung itu
tidak menunjukan aktivitas vulkanis. Selang dua bulan, tepatnya 18 Mei
1980, sebuah gempa berkekuatan 5,1 skala richter memicu letusan.
Awan panas dan lahar mengalir
dengan kecepatan 15 mil per jam sedangkan letusanya bisa melontarkan
lava dan bebatuan hingga 16 mil ke udara. Wash, sebuah kota yang
berjarak 250 km dari gunung mendadak gelap. Meski letusannya berbahaya,
korban jiwa yang berjatuhan tercatat 57 jiwa. Pada tahun 1982,
Pemerintah AS menunjuk Gunung Helens sebagai Taman Nasional Gunung Api
Helens.
0 komentar:
Post a Comment